Thursday, April 24, 2014

Haul Ke-23 KH. Noer Ali Bersama Dr. Mukhlis Hanafi

Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Attaqwa Mesir menggelar Haul KH. Noer Ali pada Sabtu (22/3) bertempat di Sekretariat IKPMA Mesir dibilangan bawabah 2, 10th District, Nasr City.

Acara yang dimulai dengan Khatmil Qur'an serta pembacaan Maulid Diba ini dihadiri oleh Sekjen Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional Cab. Indonesia Dr. Mukhlis Hanafi yang saat itu sedang melaksanakan kunjungan ke Kairo.

Dalam tausiyahnya, Bang Mukhlis (sapaan akrab Dr. Mukhlis) mengatakan bahwa tantangan alumni al-Azhar di Indonesia pada saat ini berbeda dengan alumni al-Azhar pada era 90-an.


"...tantangan yang kita hadapi dahulu berbeda dengan tantangan yang teman-teman  hadapi sekarang dan  di masa yang akan datang. Sekarang ini Indonesia begitu sangat terbuka. Berbagai paham keagamaan, mulai dari yang bersifat lokal maupun transnasional itu dengan mudah masuk ke Indonesia", ujar peraih gelar doktor dalam bidang Tafsir Universitas al-Azhar ini.

Bang Mukhlis juga menambahkan, bahwa keberadaan paham keagamaan yang eksklusif (baca: ekstrim-radikal) di Indonesia lambat-laun pasti akan tertolak oleh karakter masyarakat Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, keberadaan alumni al-Azhar yang memahami paham moderatisme begitu sangat dinantikan di Indonesia.

"Dengan keterbukaan yang ada sekarangan ini, banyak paham dari luar yang didukung oleh kekuatan-kekuatan tertentu dengan derasnya masuk ke Indonesia dan menawarkan alternatif kegamaan yang macem-macem, yang dalam banyak hal, saya kira berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh al-Azhar. Karena itu, baik dari Departemen Agama, Pusat Studi al-Qur'an atau IAAI sendiri, kita terus berupaya menawarkan konsep wasathiyah ini. Sebab hal ini yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia", papar beliau.

Ditanya perihal kisruh penerimaan Mahasiswa baru di al-Azhar pada tahun ini, Bang Mukhlis mengatakan bahwa hal ini terkait dengan kurangnya kordinasi antara pihak Departemen Agama Republik Indonesia dengan  Departemen Luar Negeri yang memang dirasa lebih punya hak untuk mengeluarkan statement aman tidaknya suatu negara, khususnya saat terjadinya kisruh politik di Mesir pada tahun 2013 yang lalu. Hal ini kemudian yang menjadikan pihak Departemen Agama secara sepihak meniadakan ujian penerimaan Mahasiswa baru ke al-Azhar.

Beliau juga mengatakan, bahwa tahun ini Insya Allah seleksi penerimaan Mahasiswa baru ke al-Azhar akan dibuka kembali.

"... kalo pihak Departemen Agama tidak mengadakan seleksi, IAAI yang akan mengadakan seleksi", terang beliau yang disambut dengan tepuk tangan para mustami'in.

Hadir pula pada kesempatan ini, Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir Saudara Khozien Dipo, Sekjen NU Mesir Saudara Mabda Dzikara, Koordinator LDNU Saudara Abdul Ghani dan beberapa tamu undangan lain dari organisasi kekeluargaan dan almamater di wilayah PPMI Mesir.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustad Khunaifi, MA. dan ramah tamah serta foto bersama.




0 komentar:

Post a Comment