Kepramukaan
Pondok Pesantren Attaqwa Putra dipercayakan kembali menjadi salah satu utusan
kab. Bekasi untuk kontingen Jawa Barat dalam rangka Perkemahan Pramuka santri
Nusantara yang digelar di Bumi Perkemahan H. Mashudi atau lebih dikenal dengan
Bumi Perkemahan Kiarapayung, Jati Nangor Sumedang Jawa Barat, yang
berlangsung dari tanggal 15
hingga 20 Juni 2009 yang diikuti oleh 6.000 santri dari 800 pesantren
se-Indonesia, ini merupakan tahun kedua. Tahun pertama dilaksanakan tanggal 11
hingga 14 September 2006, di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta. Event tingkat
Nasional ini merupakan kerjasama antara Departemen Agama dengan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka.
Gugus
depan kepramukaan Pondok Pesantren Attaqwa Putra dalam kegiatan Perkasa II ini
mengirim satu sangga dan satu Pembina pendamping A. Sofyan, S. Sos. Adapun
anggota sangganya adalah sebagai berikut: Eko Apriyanto, A. Daud, A. Syauqie
Muharrom, Imaduddin, Khotibul Umam, Minfadillah, A. Said Mubarok,
A. Hannani, Mahfudz, Radhitya Okvien.
Kegiatan
Perkasa II ini dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
Senin (15/6). dalam sambutannya beliau mengatakan, Gerakan Pramuka di pondok
pesantren perlu didukung oleh semua pihak sebagai bagian dari revitalisasi
Gerakan Pramuka Nasional.
"Pramuka Santri punya potensi dalam membangun karakter bangsa Indonesia
serta mendukung terciptanya SDM yang tangguh, berdaya saing dan mempunyai
keimanan dan ketakwaan yang kuat," kata Yudhoyono.
Tema perkemahan ini
adalah Pramuka Santri Indonesia bertekad untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika. Adapun mottonya yaitu
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan.
Tema dan motto
tersebut mengindikasikan bahwa Perkemahan Santri Nusantara berorientasi
menghasilkan kaum santri yang tinggi semangat kebangsaannya, kokoh ikatan
persatuan dan kesatuan indonesianya, serta tidak tergoyahkan tekad bela
negaranya. Hal ini sejalan pula dengan revitalisasi gerakan pramuka yang
dicanangkan presiden RI pada 14 Agustus 2006.
Itulah sebabnya pula,
tidak hanya pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada kegiatan perkemahan
ini. Kegiatan-kegiatan yang diagendakannya meliputi: pengenalan ilmu dan
teknologi, pengenalan ilmu kesakaan, uji petualangan, teknik kepramukaan, dan
pembekalan keterampilan.
Menteri Agama M Maftuh
Basyuni menutup Perkemahan Pramuka Santri Nusantara 2009 di Bumi Perkemahan
Kiarapayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jabar, Sabtu (20/6).
Penutupan kegiatan perkemahan ini ditandai dengan penanggalan lencana peserta
Perkemahan Pramuka Santri Nusantara 2009 serta pencabutan kapak Bhinneka
Tunggal Ika.
Menteri Agama dalam
sambutannya menyatakan komitmennya untuk mendorong pengembangan Pramuka Santri
di pondok-pondok pesantren di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Menag menginstruksikan
seluruh jajaran Kanwil Depag di daerah untuk menggarap dan mendorong
optimalisasi Pramuka Santri sebagai salah satu potensi dalam meningkatkan peran
sosial pesantren.
"Perkemahan Pramuka Santri merupakan momentum penting untuk meneguhkan komitmen
membangun nilai patriotisme dan etos kerja yang tinggi namun tetap mengusung
kesederhanaan," kata Maftuh Basyuni.
Prestasi yang diraih Pramuka Pon-Pes Attaqwa Putra adalah mendapatkan Juara 1
lomba MADING adapun prestasi yang dicapai dari Perkemahan Santri Nusantara 2009
antara lain pemecahan Rekor MURI kategori parade semaphore dengan peserta
terbanyak (5.000 orang) serta tereksposnya seni dan budaya khas daerah. Selain
itu, juga dilakukan penanaman 113 jenis pohon khas daerah yang dilakukan di Taman
Bhinneka Tunggal Ika di kompleks Perkemahan Kiarapayung Jatinangor.
0 komentar:
Post a Comment