City Tour
adalah salah satu cara melepas penat dari banyaknya “ujian”, dari ujian azhar,
sampai ujian kehidupan. Pada akhirnya tepat pada tanggal 5 Maret 2016, bagian minat bakat IKPMA Mesir mengadakan City
Tour ke kampung Fir`aun atau The Pharaonic Village, yang terletak di Giza. Tour
yang diikuti oleh 36 peserta ini kurang lebih menempuh hanya 1 jam perjalanan
dari Hay ‘Asyir (Gami’) menuju ke tempat tujuan .
Setibanya
di tugu Kampung Fir`aun atau The Pharaonic Village, kami langsung mengantri
menaiki perahu yang akan membawa kami untuk menjelajahi dan tapak tilas
kehidupan zaman Fir’aun di kampung fir`aun tersebut, tapi karena banyaknya
pengunjung terlebih warga lokal (mesir) jadi kami harus menunggu sekitar 30
menit lamanya agar bisa menjelahi kampung fir`aun dengan pemaparan via recording berbahasa inggris sebagai
pemandu kami selama di atas perahu. Awal penjelajahan kami disuguhkan dengan
berbagai macam patung-patung bersejarah yang membuktikan adanya perkembangan peradaban
di Mesir. Seperti adanya patung-patung yang menjadi Tuhan masyarakat Mesir pada
saat itu diantaranya Tuhan Isis; Tuhan Osiris; dan Tuhan Horus, serta
patung-patung lainnya seperti patung Ramsis III. Setelah itu kami melihat
seperti sebuah mini operet di tepi
sungai dengan mempraktekan kehidupan masyarakat Mesir pada zaman dahulu kala. Salah
satu diantaranya kami disuguhkan dengan operet ketika masyarakat Mesir saat itu
mengawetkan Mummi atau dalam istilah bahasa Inggris dikenal Mummificating.
Sampailah
kami di The Pharaonic Village dan kamipun di sambut oleh pemandu cantik bernama
Sarah dengan memberikan kami nomor kelompok 45 sebagai penanda bahwa kami satu
grup untuk menelusuri kampung bersejarah itu, di sanalah kami banyak melihat
replika-replika bersejarah, salah satunya adalah replika mumi yang merupakan
duplikat dari replika yang ada di luxor. Selain itu kami juga mengunjungi museum-museum
berharga di kampung fir`aun seperti
museum pendiri kampung fir`aun atau The Pharaonic Village yaitu Dr Ragab
Papyrus Academy, dan meseum mantan presiden Mesir yaitu Anwar Sadat yang makam beliau aslinya terletak
di daerah Hay Sadis dan diatas makam beliau di bangun sebuah tugu yang
menyerupai bentuk pyramid.
±3 jam sudah kami mengelilingi tempat
bersejarah itu, pada akhirnya kami memutuskan untuk mengisi bahan bakar manusia
karena tubuh mulai lunglai. Dan kami pun makan dengan di temani ikan
goreng bersama acar kuning dan tidak
lupa penambah nafsu makan kami yaitu
sambal merah dan sambal hijau.
Setelah
tubuh bertenaga dan panggilan Allah pun telah kami tunaikan maka kami pun
bergegas untuk melanjutkan City Tour kami selanjutnya menuju sungai Nil untuk
menikmati alam Allah yang sangat indah.
Kurang lebih selama 40 menit kami berada di atas sungai terpanjang di dunia
sambil menunggu sunset (matahari terbenam). Selepas itu saatnya
kami bergegas kembali ke habitat masing-masing untuk melanjutkan aktivitas kami
selanjutnya. Salam IKPMA J!! [red:faizah]
Halo kak.. salam kenal dari bekasi
ReplyDelete